![]() |
ORBITRAYA.COM, Semarang - Bertempat di halaman pondok pesantren putra putri Nurul Falah, pengobatan gratis untuk masyarakat penggaron kidul di Jl. KH. Tohir Gang Sunan Kalijaga XII No. 25, Pedurungan kota Semarang Jawa Tengah (7/6/2025).
Mukti Purnomo, S.IP., sebagai kepala kelurahan penggaron kidul kepada jurnalis media mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus sekali, salah satu program dari Jaringan Kiai Santri Nusantara, jadi program mereka yang kebetulan salah satu program korcam JKSN dari pedurungan untuk meminta tempat pengobatan gratis, dan pengobatan gratis bertempat di Ponpes Nurul Falah pimpinan Bpk Kh Nurchamin, ujar Mukti Purnomo.
"Kita sangat mendukung sekali, hal hal program dari lembaga atau masyarakat yang bermanfaat bagi masyarakat " Pungkasnya.
Lanjutnya, mengingat informasi yang disampaikan mendadak *dan bersamaan dengan penyembelihan hewan qurban di hari raya idul adha* masyarakat cukup antusias, puluhan masyarakat hadir mengikuti program pengobatan gratis yang minimal bisa 100 orang lebih seperti di pengobatan gratis lainnya seperti yang telah rutin JKSN adakan.
dr. Hansen SH.,MH., sebagai ketua Jaringan Kiai Santri Nusantara yang juga pj tim medis bhaskara memberikan pengobatan gratis kepada jurnalis media mengatakan untuk kegiatan kali ini kita adakan di pondok pesantren Nurul Falah yang bekerja sama dengan Jaringan Kiai Santri Nusantara.
"Alhamdulillah diberikan kelancaran dan antusias warga cukup bagus bisa hadir di ponpes Nurul Falah untuk menghadiri kegiatan pengobatan gratis hari ini yang diadakan oleh pondok pesantren Nurul falah bekerja sama dengan Jaringan Kiai Santri Nusantara yang juga berkolaborasi dengan Tim Medis dari Bhaskara Ahimsa Indonesia, alhamdulillah lancar " Ujarnya dr. Hansen.
Ia juga mengatakan, Alangkah baiknya ketika sebelum ada kegiatan pemeriksaan gratis ataupun pengobatan gratis ataupun kegiatan apapun yang sifatnya bermanfaat untuk masyarakat, pemangku wilayah baik Pak lurah, pak camat pak rt pak rw dan juga telah berkoordinasi dengan pengasuh pondok pesantren dan para panitia bisa saling sengkuyung bekerja sama.
Jadi apa yang menjadi tujuan kita bersama dapat tercipta masyarakat hidup sehat demi kemaslahatan umat atau kemanfaatan bagi masyarakat bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas, baik di rt A atau rt B jadi tidak hanya satu rt atau satu wilayah saja.
Kalau cakupannya sudah lurah RT dan Rw itu lebih luas, jadi bisa dirasakan oleh semua masyarakat apalagi di hari libur seperti ini yang puskesmas atau klinik banyak yang tutup maka masyarakat punya kesempatan untuk bisa hadir disini, untuk mendapatkan pengobatan gratis pemeriksaan optik, pemeriksaan asam urat dan pemeriksaan gula darah, tetapi tidak disitu tujuan kita, mengadakan pengobatan gratis adalah pada utamanya menekankan atau memberikan edukasi kepada masyarakat supaya wawasan daripada masyarakat semakin meningkat, sumber daya masyarakat secara pengetahuan tentang kesehatan meningkat.
"jadi tidak fokus hanya sakit minum obat selesai bukan, tetapi masyarakat itu dapat mengambil manfaat agar masyarakat punya ilmu untuk supaya sehat dan mencegah untuk tidak sakit itu yang lebih utama "
Karena selama ini kita mungkin belum sempurna dan belum fokus terhadap kesehatan dan dalam penerapan pola hidup sehat dan/atau perilaku hidup bersih dan sehat sehingga ketika bicara tentang Kesehatan tentunya menghabiskan anggaran negara dan daerah yang tidak sedikit karena itu rata rata mindsetnya kuratif, sakit obat, rehabilitatif, paliatif yang membutuhkan dan menghabiskan banyak anggaran agar masyarakatnya dapat hidup sehat. tetapi tidak atau belum menekankan pada ranah preventif/pencegahan atau promotif kesehatan ya, disitulah permasalahannya.
"Untuk masyarakat juga bisa selalu aktif, jadi masyarakat ketika ada kegiatan kegiatan penyuluhan kesehatan, ada kegiatan kegiatan kesehatan apapun yang positif maka aktif, apabila nanti ada dari lingkungan sekitar dari tenaga kesehatannya ada kegiatannya apa kita ikut, dimana saja kita ikut dan selalu cari info, dan kami ucapkan banyak terimakasih atas kerja sama dari semua pihak " Tutup dr Hansen.
(Agus romadhon)